Selasa, 01 Oktober 2013

Khasiat Buah Timun

Ketimun atau mentimun yang nama ilmiahnya Cucumis sativus sudah lama dikenal mempunyai khasiat obat. Diduga ketimun berasal dari pegunungan himalaya dan menyebar kesekuruh dunia, sudah dibudidayakan di kawasan Asia Selatan sejak 3000 tahun yang lalu.

Buah ini mengandung 0,65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2,2%. Selain itu juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Biji timun sendiri mengandung racun alkoloid jenis hipoxanti, yang berfungsi untuk mengobati anak-anak yang cacingan.
 
Ada banyak jenis mentimun yang bisa ditemukan di pasaran. Mentimun-mentimun ini bervariasi dalam bentuk, ukuran, maupun warna kulitnya. Jangan bingung memilih mentimun. Efek sehat yang terkandung dalam masing-masing jenis ini sama ampuhnya untuk menggempur penyakit.

Mentimun Lokal. Sayuran berbentuk bulat panjang dengan kulit berwarna hijau berlarik-larik putih kekuningan ini bisa dimakan mentah sebagai lalapan, campuran keredok den rujak, serta bisa diolah menjadi acar, dijus, direbus, atau dikukus. Mentimun lebih disarankan untuk dimakan mentah, karena proses pemasakan dan pengolahan menjadi acar akan mengurangi kandungan vitamin dan mineralnya, terutama vitamin C.

Mentimun Jepang (Kyuri). Timun asal negeri sakura ini memiliki bentuk yang lebih 'ramping' dan panjang dibanding mentimun lokal. Kulitnya berwarna hijau gelap dengan bintik-bintik putih timbul yang membuat permukaannya tidak rata. Rasa dan teksturnya lebih lembut daripada ketimun lokal. Sangat cocok diolah menjadi campuran salad dan acar.

Mentimun Gherkin. Disebut juga mentimun acar atau baby kyuri. Sesuai namanya mentimun ini lebih sering diolah menjadi acar. Ukurannya lebih kecil dengan kulit berwarna hijau tua dan ada bintik-bintik yang timbul seperti kyuri. Rasanya renyah, tidak terlalu berair dan tidak bergetah.

Zucchini. Sayuran yang masih bersaudara dengan mentimun ini sering disebut sukini atau timun Italia. Memiliki ukuran lebih besar den tidak terlalu berair dibanding mentimun. Bentuknya tidak bulat sempurna, tapi bersegi-segi. Warna kulitnya hijau lumut tua dan mengkilap. Bagian dalamnya berwarna putih menyerupai oyong. Berbeda dengan mentimun, sukini jarang dimakan mentah.
Apabila anda menderita sakit pada tenggorokan yang menyebabkan sulit bicara (batuk) dapat dirawat dengan biji timun. Caranya: sedikit biji timun dicampurkan dengan sedikit garam dan dikumur beberapa kali sehari. Pengobatan ini dipercaya dapat mengembalikan suara yang hilang akibat sakit tersebut.
Penyakit pening-pening yang berkesinambungan sehingga dapat menurunkan berat badan dapat diatasi dengan mengkonsumsi timun mentah atau yang telah dimasak. Selain itu, mentimun dapat juga digunakan untuk mengobati penyakit disentri.
Bersihkan Ginjal dengan Ketimun
Timun memang akrab dengan kita. Sebagai lalapan, campuran pecal, atau dijadikan minuman segar. Namun, khasiat timun ternyata juga banyak. Selain mampu menurunkan deman dalam waktu singkat, dan meluruhkan darah tinggi, tumbuhan merambat ini juga dapat membersihkan ginjal.
Pemakaian luar. Buah secukupnya dicuci bersih lalu diparut. Dipakai untuk kompres pada demam, dibubuhkan pada luka, luka bakar, bercak noda di kulit, jerawat, membersihkan kulit muka yang berminyak dan mengurangi kulit yang gatal.
 Cara Pemakaian:
1. Takanan darah tinggi.
  • 2 buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus.Lakukan 2-3 kali sehari.
2. Sariawan.
  • Setiap hari makan buah ketimun sebanyak 9 buah. Lakukan secara rutin.
3. Membersihkan ginjal.
  • Ketimun segar dicuci lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring. Airnya diminum sedikit demi sedikit sampai lambung terbiasa menerima cairan ketimun.
4. Demam.
  • Ketimun secukupnya dicuci bersih, lalu diparut. Hasil parutannya diletakkan di atas perut.
5. Jerawat.
  • Buah ketimun dicuci lalu diiris-iris. lrisan ketimun ditempelkan dan digosok-gosok pada kulit yang berjerawat. Lakukan setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar